Di kanvas berbingkai semburat rindu
Kurenangi bening telaga matamu
Sambil kumainkan kecipak cerita lama
Yang hampir tenggelam bersama derit waktu
“Berenanglah bersamaku!” sayupmu pada hatiku
Aku lantas berpaling ke suatu masa
Sambil kulantunkan geletar rasa serupa asmara
Kukeringkan kuyupmu dengan seulas
“Terima kasih”, bisikmu, sambil memetik sepoy angin
Lalu kau sematkan di helai-helai kuncup cinta yang bermekaran
Hatiku tersipu dipagut aroma senja yang berdegub-degup
26 November 2015
Komentar